Archive for the ‘ kataOK ’ Category

Surat Wasiat

Iseng baca historinya blog ini, tau-tau nemu postingan yang ga sempet ke publish bahkan hampir jadi artikel ini berjamur dan lumutan hahahahaha… Tapi artikel ini menyimpan memori, ini adalah surat wasiat saya untuk kantor sebelum saya dipindahkan. Maaf bagi nama-nama yang terpublish…

***

Surat Wasiat Baca lebih lanjut

Find out about a good web hosting

Today, the web as a medium that can not be denied its importance, the web can be a media campaign for individuals or specific companies. Web becomes a choice that is as important as any other promotional print media because the Internet brings the world surf the web. With these advantages, many people prefer using the web, but before that you need to choose a reliable web hosting. If you look for it via the internet as a comparison, then there will be plenty of options webhosting but you have to look that only webhostingfan.com who can you trust to your website. Baca lebih lanjut

Curhat Tuhan…

Tuhan…
Aku ingin bercerita padaMU
Mungkin KAU sudah lebih dulu tahu dari padaku
tapi, biarkan aku menceritakannya ulang

Tuhan…
Aku begitu binggung dengan semua teka tekiMU
Aku tidak lagi tahu mana hitam mana putih

Tuhan…
Kenapa tak KAU biarkan ini menjadi mudah bagiku
Kenapa begitu sulit ku mengerti cintaMU

Tuhan…
NasehatMU pasti ku dengar
JalanMU pasti ku ambil
Lapangkan saja dada ini agar aku tak menanggis ketika menapakinya

Tuhan…
KAU berikan aku air mata tanpa habis
Hingga sulit bagiku berdiri tanpa air mata

Tuhan…
Aku tak mengerti lagi
Mana yang harus ku ambil ketika ego dan realita menghadangku Baca lebih lanjut

If I Died How Many People Will Cry For Me

Pernah nonton filem yang awal filemnya menceritakan ketika kita meninggal ada berapa orangkah yang akan menanggisi kepergian kita?saya pernah dan hingga kini adegan itu masih berulang dikepala, sayangnya saya lupa judul filemnya mungkin karena saya tidak menontonnya sampai habis.

“If i die, how many people will cry for me?”

Saya jadi mengira-ngira seberapa banyak orang yang menanggisi/berdoa/datang ke pemakaman saya nantinya, mungkin itu bisa jadi penanda seberapa banyak orang yang peduli dengan saya/seberapa pedulinya saya dengan orang lain hingga orang lain merasa memiliki saya dan kehilangan atas diri saya.
Mungkin kematian juga bisa menjadi cermin atas tindakkan saya semasa hidup, bila saya menuai banyak kebaikan mungkin akan ada banyak yang mengiringi kepergian saya dengan doa dan maaf, mungkin bila saya banyak menuai rasa sakit hati bagi orang lain, akan ada banyak syukur bagi mereka atas kepergian saya. Dan terkadang saya merasa, saat saya merasa siap, kematian itu terasa sangat jauh tetapi ketika saya merasa tidak siap entah kenapa kematian itu terasa sangat dekat dan menakutkan. Ups…tapi bukan berarti saya berfikir untuk mencoba meninggalkan dunia hehehehe…soalnya tiket untuk sampai sana hanya untuk tiket pergi dan tak kembali.

Serius, pernah gak kepikiran itu?kok saya kepikiran ya?

Woro-woro…

Lebaran kali ini terbilang singkat karena cuma tanggal 9 dan 13 *sabtu-minggu gak dihitung karena emang hari libur* jadi banyak yang gak mudik, lumayan perjalanan jadi lenggang cuma akhirnya mudik ke Kledoan di Sleman Jogja  juga jadi sehari, abis shalat ied langsung bet-bet-bet set bless tring udah ada di Serang lagi deh hehehehe…

Sepanjang jalan, ditemani cuaca panas terutama di daerah pantai *pan lewat pantura* busyet panasnya melebihi Serang, Serang jadi bukan apa-apa kalau panas teriknya kaya gini fiuhhh…ok juga tumbang dengan panas terik kaya gini *pedahal dari awal udah gak fit sih* seharian itu panas tubuh jadi meninggi tapi perjalanan masih jauh baru juga sampe Cirebon. Sampai di Jogja malah ujan deras, masih alhamdulilah desaku masih dikasih ujan masih bisa panen 😀 begitu sampai rumah simbah langsung peluk haru simbah *lebay xixixixi…* dilanjutkan dengan tidur berjamaah hihihihi… Baca lebih lanjut

Mudik Ala Ok

​Aloha sobat, sudah siap menyambut lebaran dan semua tradisinya?itu lho fenomena yang hanya terjadi di Indonesia, dimana hampir 1/2 dari penduduk pulau berbondong-bondong pergi ke kampung halamannya. Mudik menjadi salah satu cara bagi para pendatang di setiap pulau di Indonesia untuk dapat berkunjung ke kampung halamannya, bersilaturahmi, dan bernostalgila. Bagi sebagian orang mudik mungkin merepotkan karena harus membawa banyak barang, membawa banyak keluarga, menyiapkan banyak uang, belum lagi macetnya yang bikin cape tapi mudik tapi justru macetnya itu yang ngangenin hehehe….

Ok punya tips hal yang perlu diperhatikan saat mudik biar mudik tetep menyenangkan :
1.
Ada baiknya kita membawa peta agar bila kita ingin mencoba jalur lain kita nggak tersesat, tapi ingat yang harus dibawa itu peta Indonesia/peta pulau tujuan bukan peta negara lain/peta dunia bisa tambah repot nanti haghaghaghaghag…. *timpuk baskom

2.
Ini penting lho walaupun kita sedang shaum, macetnya jalan nggak bisa diprediksi selama apa, jadi ada baiknya kita membawa bekal makanan untuk berbuka dijalan, tapi jangan coba-coba bawa makanan mentah kaya daging mentah, cabe, terasi, beras kebayang dong ntar mau masak dimana wakakakakakak… 😀 bawa makanan instan ajalah selain praktis, kalau bawanya cukup banyak bisa sekalian buat nyari tambahan jualan makanan di jalan, di bus, di kereta haghaghaghag…. Popmi popmi…kacang kacang kacang…tahu tahu tahu….bu beli bu? *kabuuuurrrrr ada satpol PP

3.
Terkadang kita kebanyakan bawa barang atau terkadang kesedikitan bawa barang, bawa barang seperlunya, kalau kita mudik seminggu jangan cuma bawa baju 1 celana, 2 kaos ntar hari-hari berikutnya ‘AC DC’ lagi haghaghag…ambun’e hoek Baca lebih lanjut

Kesalahan Yang Terjadi di Bulan Ramadhan

Ini kiriman dari seorang sobat 😀 Hari namanya (ah, percuma di klik sang empunya nama belum punya blog dan belum ku pengaruhi untuk punya blog xixixixi…). Mungkin artikel ini juga sudah gak asing lagi bagi sobat bloger, tapi gak ada salahnya di ingatkan kembali…bukankah manusia adalah mahluk yang lalai yang harus terus di ingatkan 🙂

Sebaiknya ini tidak terjadi :

1. Tidak mengetahui hukum-hukum berpuasa serta tidak menanyakannya.

Bukankah lebih baik, kita mengetahui hukum-hukum berpuasa sehingga kita dijauhkan dari hal-hal yang membatalkannya dengan begitu sempurnalah puasa kita, (Qs. An-Nahl: 43) “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan , jika kamu tidak mengetahui”

2. Menyambut bulan suci Ramadhan dengan hura-hura

Sering kali kita menjumpai, penyambutan puasa dilakukan dengan puas-puas bermain, tapi alangkah lebih baiknya bila kita melakukannya dengan berdzikir dan bersyukur kepada Allah SWT bahwa kita masih diberi kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan puasa untuk memohon ampunan.

3. Mengenal Allah SWT. hanya pada bulan Ramadhan saja

Nah yang ini juga tidak bisa dipungkiri karena terkadang kita hanya mau sholat, mengaji, berdzikir, mengingat Allah SWT hanya ketika bulan Ramadhan sedangkan dibulan-bulan sebelumnya/dibulan sesudahnya kita melalaikan perintah Allah SWT. Sayangkan, lelah berpuasa tapi tidak ada satupun hikmah yang dapat diambil Baca lebih lanjut

Indonesia Bangetlah ^^

Kebiasaan puasa itu makan bareng keluarga, makan bareng rekan, makan bareng teman…. Minggu lalu, ok dan kawan-kawan berencana buka puasa bersama, kita sepakat untuk makan enak lain dari biasanya, lokasipun ditentukan di pizza, kueren bangetkan…hehehehe *dasar norak* Dengan perjuangan keras mencari tempat dan didukung bentuk pizza yang begitu menggoda *kalau bukan karena di depan umum udah netes ilernya nih hihihihi…* kamipun bersedia menunggu berjam-jam untuk mendapatkan tempat

Note :harusnya pesen tempat dulu, biar gak nunggu/cari-cari tempat kosong

Begitu sampai ditempat pizza, dan memesan menu tiba-tiba, perut Indonesia kami berkoar “NASI!!!!! SAMBEL!!! PETE!!! JENGKOL!!! KOBOKKAN!!! (cuci tangan di mangkuk)”, begitu kira-kira bunyinya :mrgreen: Ya elah gak keren banget nih perut dikasih makan enak plus mahal ala bule malah minta nasi sama sambel terasi haghaghag…. Tapi udah terlanjur memesan mubajir kalau nggak dimakan jadi…“Hap!” 1 pizza masuk kemulut, hening….
Baca lebih lanjut

Sejuta Kali Lagi…

Aku hanya selintas lewat, berpapasan, saling menyapa dan melempar senyum, tatapanpun ku jaga, tapi terkadang aku mencuri pandang penasaran dengan rautnya yang bersahaja…wajahku panas kala iapun melihat…dan buru-buru kubuang wajahku, kupercepat langkahku untuk bersegera menghilang dari pandangannya dan pandanganku…dosakah aku Ya Allah…

Perasaanku abstrak…aku binggung…tak dapat menjabarkan perasaan, begitu complicated buatku…aku tak berani mengambil kesimpulan dari yang kurasa, tapi…ia begitu mudah menjelaskannya.., begitu simple dan terdengar tulus… Begitu yakin diucapkan seakan kita telah telah lama berkenalan dan ia telah lama menyimpan rasa…

Ada sejuta sayang di matanya, sejuta keikhlasan, sejuta keberanian, sejuta asa, sejuta kesiapan, sejuta kehangatan, sejuta ketulusan…

Begitu indah mata yang berbinar karenanya, begitu kurang ajarnya aku yang terus memandangnya lekat seakan tak mau kehilangan binarnya….Ya Allah….ku berdosa…tapi Ya Allah…biarkan aku dapat melihatnya sejuta kali lagi

Diam ga Pernah Salah

Postingan ini sudah beberapa kali ok mau ungkapkan tapi sulit sekali untuk mengungkapkannya dalam kata-kata, semoga maksud artikel ini bisa dimengerti :mrgreen:

Sering kali ok mengalami masalah dalam memberikan pendapat/masukan/memberikan argumentasi terutama bila sudah berhadapan dengan orang yang notabennya sudah berumur/memiliki jabatan. Semakin bertambah umur/semakin tingginya jabatan, biasanya memang semakin sulit dihadapi, karena beliau-beliau memiliki kebenarannya sendiri. Kebenaran itu terkadang datang dari pengalaman beliau semasa hidup, dan terkadang datang dari keyakinan beliau dalam mempercayainya dan kebenaran ini biasanya diturunkan kepada keluarga, teman dan rekan, memang tidak ada yang salah bila kita memiliki pendapat yang sama tapi sulitnya bila kita memiliki pendapat yang berbeda. Maksud hati hanya ingin memberikan masukan, atau mengutarakan pemikiran tetapi yang terjadi adalah dianggap ngelunjak (membangkang)/berani…

Bila kondisi tidak memungkinkan untuk mengutarakan pendapat maka, diamlah…sambut ucapan-ucapan beliau dengan senyum. Generasi kita memang diajarkan untuk kritis terhadap segala sesuatu yang dianggap tidak tepat, tetapi ada kalanya kita harus bisa mengerem pendapat-pendapat kita Baca lebih lanjut

Pria yang Menembus Bilik Jiwa

Kamis, 01 Juli 2010

Pagi terang, ruangan cukup dingin dengan hawa luar yang panasnya tidak bersahabat.
Seorang pemuda dengan penampilan yang agak mencolok; baju koko dengan warna krem pudar, ransel tua dibahunya dan peci kupluk putih yang juga tidak terlihat baru kontras dengan kulitnya yang putih dan matanya yang sipit

Pemuda : “maaf..saya seorang mualaf…saat ini saya sedang saum, berpuasa…..”

Wajahnya grogi tampak tak biasa dgn yang ia lakukan

Pemuda : “mungkin mau membeli…..”

Mengeluarka beberapa bungkus kacang goreng dari ranselnya yang terlihat berumur cukup tua

Pemuda : “……buat kami berbuka…..” Baca lebih lanjut

Kangen…

Kemarin saya resmi terikat dengan tempat kerja saya sekarang, jadi pegawai tetap rasanya mengingatkan saya pada kenangan dulu dimana saya masih suka hunting kerjaan dari koran dan web, masih suka pindah-pindah kerja tiba-tiba saya jadi terikat kerja dan tidak bisa pindah-pindah lagi.

Saya jadi kepikiran, bagaimana seandainya saya tidak betah berkerja sedangkan saya sudah deal untuk berkerja tetap disini? karena memang harus diakui diantara kebahagiaan menjadi pegawai tetap saya memiliki ketidakcocokan dengan pola berkerja/tata administrasi disini. Perasaan itu kini malah membebani saya 😦 karena memang bisa dibilang walaupun dulu saya kerja di pabrik yang tempatnya jauh, gajinya kecil, tidak ada internet dan kalau hujan jalanannya suka banjir campur kotoran ayam gitu xixixixixi… tapi saya menikmatinya karena bisa sold out semua kreatifitas saya, bisa berkerja sesuai dengan keahlian saya. Ah, saya inget dulu saya Baca lebih lanjut